October 18, 2019

Sapaan Tak Dikenal


22 Desember 2017
"Kang Oman, apa kabar?" Sapaan dari nomor tak dikenal hinggap di ponselku. 
Jarum panjang di jam dinding sebentar lagi merangsek menuju angka 12, menyusul jarum pendek yang telah mendahuluinya. Gelapnya malam menambah udara dingin yang menusuk sumsum dan tulang. Warga Osaka Jepang memilih tinggal di rumah sejak petang tadi. Sudah bulan Maret, tapi dingin belum hendak beranjak pergi. Bintik lembut butir salju di jendela menghiasi suasana hening dan sepi.
"Alhamdulillah baik. Maaf, ini nomor siapa yah?"
"Lukman Hakim Saifuddin", jawab sang pengirim pesan.
Hah, sang Menteri Agama? Tak mungkin, benakku.
Kantuk hilang, berganti penasaran. Siapa pula yang berani ngaku-ngaku sebagai menteri agama? Kutanya beberapa kolega yang mungkin waskita.

Salajengna......

November 20, 2018

Inspirasi Nurul!

Sambil santap malam, di sela-sela tugas sebagai Ketua Tim Satgas Penanggulangan Dampak Gempa, Tsunami, dan Likuefaksi Sulawesi Tengah dari Kementerian Agama RI, saya mendengarkan dengan saksama penuturan Bu Ratna, Kasubbag Umum Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tengah, tentang Nurul Istikharah, penyintas gempa, tsunami dan likuefaksi, siswi Kelas X MIA 3 MAN 1 Kota Palu.

Dikisahkannya bahwa Nurul, remaja malang berusia 15 tahun ini tak pernah membayangkan akan kehilangan kedua kakinya saat ia masih ingin menggapai cita-cita, sukses belajar demi memperbaiki kehidupan ekonomi keluarganya.

Ibunya, Risni, yang sehari-harinya bekerja menjaja makanan di warung Kejari Palu, bersama adik satu-satunya, Fauziah, harus ia relakan meregang nyawa di pelukannya, sementara ia sendiri terendam pasir lumpur selama 52 jam hingga hampir menutupi lehernya, akibat gempa, tsunami, yang disusul likuefaksi pada 28 September 2018 lalu.

Beruntung, ayahnya, Muhammad Yusuf, menemukannya saat ia dalam kondisi kritis itu. "Mengapa kamu tidak terus lari menyelamatkan diri, nak?," kira-kira seperti itu tanya sang Ayah sambil memeluk separuh tubuh bagian atas putrinya, dan tak henti menangis.

"Aku kembali untuk menyelamatkan ibu dan adik, Pak,"  suara Nurul nyaris berbisik. Ia malah terjepit bersama ibu dan adik yang ingin diselamatkannya.

Siswi madrasah yang jelita ini tetap memeluk ibu dan adiknya meski keduanya tak pernah menunjukkan tanda-tanda kehidupan lagi.

Salajengna......

August 1, 2017

Prof. Dr. Oman Fathurahman : Ini Potensi Indonesia Jadi Pusat Kajian Manuskrip Islam di Dunia


Terima kasih untuk Redaksi GoMuslim yang telah mengapresiasi topik tentang kajian manuskrip Islam Indonesia ini dengan menerbitkan artikel di bawah pada 30 Juli 2017.
--------------------
Sumber:
http://www.gomuslim.co.id/read/figur/2017/07/30/4687/prof-dr-oman-fathurahman-ini-potensi-indonesia-jadi-pusat-kajian-manuskrip-islam-di-dunia.html#.WX7To_MGOw0.whatsapp

gomuslim.co.id- Jejak sejarah masuknya Islam ke Tanah Air terlihat dari banyaknya peninggalan masa lampau. Salah satunya dengan menggali naskah kuno tulisan tangan (manuskrip). Pengetahuan ilmiah untuk membaca naskah kuno merupakan bagian studi Filologi. Adalah Prof Dr Oman Fathurahman, ahli Filologi Islam pertama yang ada di Indonesia.

Guru Besar Fakultas Adab dan Humaniora (FAH), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini mulai menekuni bidang Filologi sejak tahun 1996. Saat itu dirinya menempuh pendidikan S2 dan S3 bidang Filologi di Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Indonesia. 
Kepada gomuslim, pria kelahiran Kuningan, 8 Agustus 1969 ini menjelaskan bahwa dalam tradisi Islam, Filologi itu dekat dengan dengan tradisi hadits. “Dalam ilmu hadits, ada istilah takhrij. Memverifikasi hadits ini shahih atau tidak, rawinya terpercaya atau tidak, matannya dapat dipercaya atau tidak. Nah Filologi itu memverifikasi teks, tapi bukan hadits semata. Jadi singkatnya Filologi itu menganalisis sejarah dan asal-usul teks,” paparnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (10/07/2017).

Salajengna......